Taput - Anak Umur 8 Tahun Menanggung Hutang 20 juta
Di kec. Garoga, Beban utang 20 juta, jadi tanggungan anak usia 7 tahun.
Miris dengan kenyataan , besar hutang yang harus diemban oleh anak usia dini ini, anak yang seharusnya menikmati masa kecilnya dengan bermain dan memperoleh pendidikan yang layak, terpaksa harus menghabiskan masa kecilnya dengan membayar hutang.
21 agustus 2016, team bentukan f.pasaribu berhasil memperoleh informasi dari salah satu anak usia dini (usia 8 tahun), yang tidak mau identitasnya di beberkan,
Untuk saat ini ,dia harus melunasi hutang sebesar Rp. 14 juta.
Yang paling mengherankan, Raut wajahnya yg lugu menggambarkan dia dalam posisi tenang, tanpa kecemasan,
Atas dasar itu, team lapangan menyimpulkan benar adanya hal ini sudah menjadi lumrah di pedesaan ini
penuturan pemerintah setempat desa sibaganding, hal semacam ini sudah lumrah terjadi pada fase perkembangan anak usia dini.
Kenapa?, mengapa?, dan bagaimana?,
Dan jawabannya,, adalahh
JUDI...
Judi merupakan penyebab utama lilitan hutang inii.
Bapak yang terhormat. Pemerintah setempat, para penegak hukum seakan tutup mata dalam kasus ini,
jadi mau di bawa kemana para generasi desa inii, mereka tumbuh dan berkembang dalan situasi dan kondisi zona merah. Sedangkan negara berharap banyak terhadap kontribusi mereka di masa depan.
Wertyuiogswfgstyswftswfg
"SADA DISONN",,, (satu disni)
Mendengar istilah yang populer di kalangan penjudi muda itu,,, saya langsung berlari menghampiri,,,
Truss kutanyaa,,, udah berapa utang mu??
16 juta, sahutnya dengan ketus
Sambil menarik celananya yg melorot, dia berteriak kepada lawan Tandingnya di lapangan " lipat taruhan jadi 32 juta" dia pun mengeluarkan kelereng andalannya sebagai gacokk
"Makkjangg pikirku"
Hahahaha
Leluconn atau apa lahh dipikiran kaliann sekarang tentang tulisan inii, yang jelas ini memang bnar terjadi pada khidupan anak,
Pola kehidupan bertaruh
Pola kehidupan berjudi sudah tertanam sejak kecill.
Sekarang bagaimana tanggapan, dalam perbaikan, kebijakan kebijakan yang nantinya di keluarkan pemerintah baiknya manenggol otik tusan nian
Hukum perlindungan anak, sudah baik,
Hukum pidana jga sudah diatur sedemikian rupa,
Anak anak memang rumit bahh....
Penulis juga pernah merasakan sensasi dan atmosfir di lapangan, ketika kalah dalam big mach. Melawan dewa par pukkul di kampung.kakanda Bakkit raja begitu sebutanya dsna, kelereng sepelastik balga habis, ditambah beban utang Rp 2.000.000
Sedikit banyak gaya bertanding yg demikian terbawa hingga dewasa,
Dan siapa yang patut disalahkan ketika mereka main leng
Diangkut polisi jua darisana iaaa kannn...
Atau bagusan bapak bapak sana yang main kelereng biar di takkup polisi
SADA DISONNNN.....
DUAAAA DISONNN
TOLU DISONNNN
ISE DISONNN?
CARI MODAL GIHHH SANA
REVOLUSI MENTAL
Comments
Post a Comment