Tukang Tenggen Pemimpin Doa di Gereja




Jujur waKtu ini, menjadi twenti year my age. konsolidasi pengasapan dan labil ekonomi yg tertuang pada pasal 15.
Ayeeee

Attar begini penjelasanya,,

Seperti biasa dihari minggu, ke gereja merupakan kewajiban di keluarga inii,  tidak terkecuali saya sendiri,
"Bangun jam 9 pagi, sedikit kesiangan akibat semalam begadang di tempat paarreekketan (bulu tangkis). Sebagai tulang punggung di keluarga ini di bidang masak memasak, tanpa tanya dapur merupakan wilayah kekuasaanku di rumah ini.
Nyuci piring, sampai ke iris mengiris bawang tahop ke pundakku.

Suara tawa mamak-mamak di ruang depan kadang memancing emosi untuk menggurguri aek lass, asa ni siram. Bukan karna apa,,,, yang terkadang nya mereka menghampiri dan berkata
 "nungga masak di loppa hoo dekke ta I amang?"
Yg ngak tau nya si kawan ini perasaanku pikirku kadang.
Tapi cemmana lagi mau dbilang
Yang nga bisa na berubah jadi naruto awak. Trus pake jurus ninjutsu menyemvurkan api ke mukanya.

Apalagi udah lebih dari 3 orang mamak2 yg bolak balik kamar mandi,

 Pake jurus  seribu bayangan la langsungg...
sial kali la taheee,,,
pennyebabnya ini emang karna di ruang depan bos pertama lagi nyalon, tiba ada pesta sperti hari ini  rame la mamak nyalonn di situ,
Si bos ini pun tak mikir panjang harga diri seorang lelaki sejati, di dapur ini sudah berselemak,
Udah saloon nya kecil, client na yang rese2.
Banyakan Nenek2 pula itu

 Pasang muka banci la trus awak di dapur ini, udah banci, kaleng pulak itu.

Pukul 10.15 gerak la awak sendiri dari rumah ke gereja. (Si bos ttp lanjt nyaloon, ngak ada pilihan katanya. Harus lanjut karna pesta namonding katanya)

Jrengggg........ Telat 15 menit, awak tunduk2 masuk.
Paling tidak emosi yg tadi di rumah sedikit damai.  Kuambil tempat  ddk di belakaang si doli2 juntak man.
Rasanya hampir semua dari kita, ketika memasuki rumah ibadah mencoba dan menyatu dgan tata ibadah,  begtu jga dengan saya,
Meskipun bukan orang yg masuk kategori orang baik, berahlak mulia, seperti mereka disana, tetapi dorongan untuk menjadi  lbih baik selalu timbul, dan berharap dengan usaha yg di lakukan "kumulai dari hari ini"

Tata ibadah yg berjalan dengan hikmah ku ikuti dengan penuh harapann,
 Harapan dimana saya yg dulu seperti kalian, masa anak2 yg benar2 takut akan Tuhan, dan masa anak anak yang selaalu menyerukan  nama Tuhan dikala suka maupun duka,
Benar2 ingin, rindu, iklas, ketika nanti melihat hidangan di atas meja, mendoakan makanan, menyukuri atas berkatNya, bukan seperti sekarang yg hanya berkata "terima kasih Tuhan" dengan gestur tubuh paksaan, yg sering melirik kiiri kanan sebelum melipat tangan, jika ada yg melihat, kemungkinan doa semakin panjang.

Benar benar bukan aku yg dulu....

Kembali ke acara ibadah kami ini lgii....

Beberapa kidung pujian yg kami nyanyikan sering mengajak suasana hati mengikuti syair dan nada lagu, seperti kebanyAkan dari kita,
terimakasih buat kedamaian yg saya dapatkan di mesbahMu ini Bapa .

Dari sesi kesaksian masuk kembali ke kidung pujian.
Suara pimpinan ibadah dari podium yg mengarahkan acara ibadah terdengar jelas di telinga saya,

"Ta angkat ma lagu pujian 'kubawa hidupku skarang,,,,' jala di ujung ni endenta anonn, mangarade ma anak nami si horas pasaribu
 (   franz pasarib penulis) mamboan acara kebaktianta di tamiang nagogo"
"Musikk...."

Duaaaarrrr,,,,, braugggg pranggg duaaaarrrr.   DUUUaaaaRRRRR

seperti di ujung tanduk rasanya mendengar kalimat terahir ibu pimpinan,,,,,

Apa ini Tuhann gumam kuu....

Tidak percaya dengan itu, ku senggoll si juntakkk.... Dan di balasnya dengan senyuman dengan acungan jari jempol.

Ku ulangi sekali lagi ucapan ibu pimpinan,,,

"Ta angkat ma lagu pujian 'kubawa hidupku skarang,,,,' jala di ujung ni endenta anonn, mangarade ma anak nami si horas pasaribu (Franz pasaribu ;penulis) mamboan acara kebaktianta di tamiang nagogo"

"-kita persembhkan kidung pujian, dan bersiap2 anak kami franz pasaribu membawakan doa"

Peninggg,,,
Betull benar2 hampir pingsan kurasa,
Ini acara ibadah orang dewasa di gereja, dan saya masih lajang dan EDDHFSSJFSSU di suruh membawakan doa.

Belum pernah sejarahnya anak lajang membawakan doa di Kebaktian2 sebelumnya,,,,,

Dannnn,,, sekarangg????

Lagu sudah mulai di nyanyikann, sedangkan aku disiniii,,,,??
Ohhh Tuhannn,,,,

Benar saya ingin kembali ke jalanMu,,, tetapi sedah lebihh 10 Tahun saya tak pernah buat doa di tengah orang dewasa, terlebih memimpin doa di gereja.

Jujur,,, mulai dari bangku SMA saya selalu berdoa dalam hatii,, itupun untuk doa makann,,,
tak lebih dari doa ucapan trimakasihhh dalam hati

Lagu udah setengah jalann,,,, kamera di sudut gereja belum terpasang, untuk melambaikan tangann ke kamera, tanda menyerahh,,,,,

Sampe merah kurasa paha saya ku cubitiii,,
Bapak di samping kiri saya sudah mulai melirikk ke arahkuu,,

Berubah menjadi naruto tidak lagi menjadi pilihan di posisi saya sekaarang,

Ejekan mamak mamak di dapur tidak sebanding dengan beban yg harus kujalankan sekarangg,

Berulang kali kutenangkan pikiranku, unttuk ttp stabil, tpi ttp saja buyar,

Daaannnnn,,,,,
Suara tiba tiba heninggg...
Lagu pujian telah berakhirrr
 Nama almarhum ayah saya yg pertama kusebut pelann,,  entah dari mana dorongan itu datang,,,
Kemudian saya berdiri.....

"Mauliate ma Tuhann... ... Bla bla bla
.............................................................
.......Bla bla bla.................
..........
AMENNN

saya duduk, dan tidak ada niat untuk menoleh kiri kanan,,,
Saya dalam posisi kaku, mencoba mengingat apa yg ku ucapkan dalam doa tadi,

Lagu pujian kembali dinyanyikan, seolah2 acara berjalaan dengan lancarr

Apa lagi ini Tuhan pikirku,,,, misi telah selesai tetapi hati dan pikiranku berkecamukk,,,

Tata ibadah di gereja ini pentakosta mengadopsi aliran karismatik,, sedangkan pembawaan doa yg kubuat, sedikitpun tidak menggambarkan saya di kelompok ini,

Intonasi yg tadii apa!!!????
Seperti si rossi mungkin tadi membalap. Tikungan pun di ambill,, ngak ada tanda baca.

 sttatus alumni unimed, berpendidikan katanya, selalu terdepan

 Ma akka mahasiswa onn

Tatanan kalimat zig-zag

Kadang mutar2....

Daari yg merasa damai di gereja ini berubah layaknya di tengah desingan peluru perangg.
Pengen cpat pulangg... Dan pengen cepat pulangg

Ini itu,,, ini ituu,,, dan tiba2 si juntak di depan ku berdiri,,,,
Wihh.. Apa lagi ini pikirkuuu....
Yang dia nya lagi di buat memimpinn doa??

Ahhh... Pulang ternyata saudara,,,
Nga tauu aku udah habisss acara.

Udahh,,, pura2 tegar la jalanku,  seedikit memainkan handphonn, untuk mennghindari sapa an para orang tua.

"Idooo dahhhh"

Balik, kubuka pintu rumah, kudapati si inong sudah tertidur pulasss,
Ngak tauu tdi dia, entah cmana2 anaknya di gereja,  on ma ala ni adat dohot hepeng I kann,,,, dang hinata niann,, dari pukul 3 dini hari udah sibuk dia megang kepala orangg.

Akibat gejolak emosi tadi lapar kurasa, kuambil nasi, kuhidupkan tv.  Makan la di depan tv si anak yg malang,

Tp blum lg 2 suap udahh terdengar suara  Mamak2 di depann,,,,
"Oiiii parjabu katanya"

Ck....
Ohh...ternyata mamak2 dari satu gerejaku yg datangg... Ada oppung2 juga.

Kusambut dengan senyum kecut, tetapi di sahut dengan pertanyaan,
"Mana mamak??,,,,,, sehat nya kan??
Soalnya tadi dari isi doamu seperti dalam keadaan sakit mamak itu"

Heheheheh
Senyumku,,,,sambil kutunjuk mamak itu, lagi berselimut 3 lapis,

Yahhhh
Sepertinya,,,,begitulahh
Si umak malu sendiri, nga gereja karna marsalon,
Sedangkan aku di ujung cerita, dapat sedikit pujian dari isi doa yg kubawakan tadi.
"Bagus nya" kata oppung ini
Padahal oppung ini, bukan oppung penghibur, tetapi di cobanya nya menghibur diriku


Paling tidak pembelajaran la ituu,, untuk ke depanya,
Biar nga cuma dalam hati berdoa..

Hahahahaha
Selamat hari minggu ma di hita bahhh
franz pasaribu

Comments

Jangan lewatkan

Kec. Garoga – Netizen Dihebohkan dengan Penemuan Bunga Bangkai di Desa Rambasiala

DILEMA PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DESA SIBAGANDING Kec. GAROGA

Ada begu di SD inpres sibaganding garoga

Merdeka akka tena ni Pidong

takdir ku Jadi Becak Dayungg